Makaia pun memilih pasrah. Dan semenjak kepasrahannya malam itu, ia telah menjelma menjadi manusia paling murung, sampai waktu yang tak ditentukan. ia memasukkan kucing itu ke dalam karung dan membantingnya berkali-kali. Dari dalam karung terdengar suara mengeong minta ampun, suara mengeong yang tersendat-sendat. Miris dan menyedihkan. Era digital memaksa sejumlah pengusaha mencari cara tersendiri dalam memasarkan produk-produk mereka. Memanfaatkan teknologi yang setiap saat selalu berkembang membuat para pebisnis skala besar maupun kecil terjun ke sejumlah platform digital, mulai dari Instagram, Tiktok, Facebook, dan YouTube. Terakhirmasukkan ke dalam oven dan panggang selama 9 - 12 menit dengan suhu 350 C°. Jika sudah kering tinggal diberikan ke kucing. Sekali lagi kami katakan bahwa makanan kering tidak memiliki kadar air yang cukup. Jadi sebaiknya kalian mengkombinasikan antara makanan kering dan makanan basah untuk diberikan kepada kucing. Iamenceritakan bahwa dirinya sudah mencari kucingnya yang hilang selama dua hari, hingga akhirnya ada warga yang mengaku melihat kucingnya telah dibawa oleh seseorang yang dikenal merupakan penjual daging kucing. “Setelah bertanya-tanya ke sana kemari akhirnya ada yang lihat kucing saya dimasukkan ke (karung) goni oleh orang yang katanya sudah sering KUCINGHITAM DI DALAM KARUNG ILMU HUKUM. oleh : Hardinal. Hakim Tinggi PTA Pekanbaru. A. MUKADDIMAH. Kita pasti sering mendengar,bahkan sudah sangat familiar di telinga kita suatu ungkapan “Seperti membeli kucing di dalam karung”, artinya suatu warning agar kitalebih berhati-hati dalam bertransaksi. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. JAKARTA - “Jangan pernah membeli kucing dalam karung”. Ini adalah petuah yang lazim disampaikan sebagai ajaran agar bijak saat membeli tatkala berbelanja di ranah online, yang tak dapat dilihat dan diraba secara langsung. Maka, calon pembeli umumnya akan mengandalkan pengakuan para konsumen sebelumnya ataupun review dari memainkan peran penting bagi seorang pembeli. Menurut pada umumnya sekitar 61 persen pembeli akan membaca ulasan online sebelum membuat keputusan pembelian atau pemesanan suatu di Indonesia, ada sekitar 95 persen pembeli mengkaji suatu produk atau layanan melalui ponsel. Owner Ir. Tonton Taufik, MBA mengatakan, adalah penting bagi pengusaha online untuk mendapat review positif dari review positif dari blogger bisa mempengaruhi calon konsumern untuk membeli sesuatu.“Saat ini banyak orang, sebelum membeli, selalu mencari review dahulu. Agar tahu, apakah perusahaannya penipu atau riil, apakah produknya disukai oleh orang banyak atau tidak.”“Jadi kesimpulannya, membuat opini positif tentang produk bisa membuat produk dianggap direferensikan oleh yang pernah beli,” tutur Tonton, yang menekuni Internet Marketing sejak Indonesia, yang merupakan salah satu negara pengguna internet terbanyak, rata-rata sekitar 70 persen pembeli mempercayai ulasan pelanggan lain walaupun disampaikan oleh konsumen yang tidak mereka kenal, menurut pembeli bahkan mempercayai ulasan pelanggan 12 kali lebih besar dibandingkan keterangan produk yang berasal dari produsen. Selain itu ulasan yang positif tentu akan mempengaruhi keputusan Bright Local, sekitar 74 persen pembeli mengungkapkan jika ulasan yang positif membuat mereka akan semakin mempercayai produsen di Indonesia, sekitar 87 persen pembeli akan terpengaruh ulasan positif. Semakin tinggi kepercayaan pembeli pada sebuah produsen, tentu akan mendorong mereka untuk membeli produk dari produsen memancing perhatian calon pembeli, Tonton berbagi dua resep sukses dalam internet marketing. “Hendaknya situs penjualan kita terlihat cantik, di mata konsumen, maka konten perlu diperbanyak, karena di masa ini konten adalah raja. Jika konten statis, hanya diperbaharui setahun sekali maka tidak menarik bagi konsumen,” ujarnya sebagaimana dikutip kedua, adalah membuat artikel di blog orang lain menggunakan jasa backlink yang terpercaya, yang paling aman yaitu menggunakan marketplace blogger di terdapat ribuan blogger dari sabang sampai bertransaksi di marketplace, keamanan transaksi dari advertiser dan blogger terjamin. Advertiser tidak kehilangan uang, tidak akan ditipu oleh blogger dan blogger dipastikan dibayar jika sudah mengerjakan review produk yang diminta.“Beberapa situs yang saya kelola menggunakan jasa blogger untuk mereview secara positif, sehingga pembaca tertarik untuk membeli,” pungkas peraih gelar MBA dari ITB tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News MAKIN mendekati pemilihan umum, muncul wacana perubahan sistem pemilu dari proporsional terbuka ke sistem proporsional tertutup. Perubahan ini tentunya mendapat pro dan kontra masyarakat, lebih-lebih mereka yang paham perpolitikan. Bagi mereka yang kontra, muncul anggapan bahwa wacana perubahan sistem tersebut menyebabkan pemilih seolah-olah “membeli kucing dalam karung”. Padahal sistem proporsional tertutup tersebut sudah ditinggalkan tahun 2004 kucing dalam karung memantik minat penikmat berita, misalnya mereka yang sehari-harinya bergelut dengan kebahasaan. Mereka menonton berita sambil menyimak fenomena berbahasa yang digunakan, baik oleh news presenter, maupun narasumber yang dihadirkan. Tentunya bahasa yang disajikan di dalam berita tersebut menambah nikmatnya waktu santai. Membeli kucing dalam karung. Ungkapan ini awalnya muncul sebagai pengingat kepada pembeli agar berhati-hati dalam membeli suatu barang. Jangan hanya pasrah kepada si penjual. Perlu diteliti kembali apakah yang di dalam karung benar-benar kucing atau bukan. Sejatinya, bagi pecinta hewan terutama kucing lover, mereka tidak menyetujui adanya frasa “membeli” yang dipasangkan dengan “kucing dalam karung”. Kucing bukanlah jenis komoditi yang bisa diperjualbelikan. Mereka mengajukan istilah “adopsi” jika seseorang ingin memiliki kucing sebagai hewan peliharaan. Masuk akal juga, sih. Jika diasosiasikan dengan manusia sebagai sesama makhluk bernyawa, maka tentunya tidak tepat menggunakan istilah beli anak. Kita akan dikenai pasal human trafficking, perdagangan manusia. Maka banyak dari pasangan menikah yang belum memiliki anak memilih mengadopsi anak dari panti asuhan. Meskipun menggunakan istilah “adopsi”, tentunya calon orangtua asuh tidak serta merta dibebaskan dari uang, bukan? Mesti ada biaya yang dikeluarkan untuk mengadopsi anak selain berbagai macam dokumen penyerta 22/04/2015. Kembali ke kucing dalam karung yang berkonteks politik. Tidak ada yang tahu awalnya mengapa istilah ini digunakan untuk menolak wacana penggantian sistem proporsional terbuka ke sistem proporsional tertutup. Bila kita mengacu kepada komponen-komponen semantik/semantic feature Lyons, 1977, setiap kata atau unsur leksikal terdiri atas satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsur leksikal tersebut. Kata kucing juga memiliki komponen semantik penyusunnya. Pertama, binatang. Ups, ini definisi dari KBBI ya. Kucing merupakan binatang mamalia pemakan daging, cakar berbentuk arit, bermata sangat tajam, mempunyai perilaku kewilayahan yang sangat kuat. Dari satu definisi KBBI saja kita sudah mual, ya, jika menyandingkan atau mengasosiasikan balon bakal calon dengan si harus kucing yang jelas-jelas binatang? Apa yang mau dindeks-kan dengan komponen kebinatangan tadi? Pemakan daging, yakni bagian tubuh binatang sembelihan KBBI. Lihat, binatang pemakan daging. Karnivor? Indeks apa yang ingin diasosiasikan melalui lambang dan ikon kucing? Apakah ada indikator kalau si bakal calon memiliki perilaku “karnivor”? Komponen berikutnya, cakar berbentuk arit. Kucing memiliki cakar kuku yang panjang dan tajam’ setajam arit melengkung, sabit’. Sebagai binatang, kucing membutuhkan cakar untuk kebutuhan perlindungan diri, perlawanan terhadap musuh, maupun untuk urusan perut. Apa bakal calon juga punya “cakar”? atau “arit”? Untuk apa? Bertahan hidup? Menyerang? Siapa yang akan diserang? Bertahan hidup dari apa? Apa balon banyak musuhnya? Mata sangat tajam, sebagai komponen ketiga. Mata kucing sangat tajam ditambah bersinar terang saat malam hari. Mata ini dianugerahi Tuhan untuk membantu mereka melakukan perburuan sebagian besar di malam hari 21/05/22. Jika kucing berburu malam hari, bukankah sang bakal calon nantinya tidak mesti bekerja sampai larut malam? Apa yang akan “diburu” balon malam-malam? Keempat, punya perilaku kewilayahan yang sangat kuat. Istilahnya, kucing punya teritorial dan mereka menandai wilayah yang penting bagi mereka dengan urin 22/03/21. Jorok, ya. Mana mungkin perilaku begitu disandingkan dengan bakal calon yang jelas-jelas tidak bekerja demi kepentingan “wilayah” tertentu, bukan? Mereka lebih mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Bagaimana, masih mau menggunakan ungkapan kucing dalam karung? Itu baru satu komponen maknanya, ya. Belum lagi kalau dibahas kucing yang suka memijat 13/04/22 dan gemar dengan kardus 26/03/22. Sebagai pengganti ungkapan tersebut, di daerah Minangkabau, misalnya, mereka menggunakan istilah yang dekat dengan alam. Memang mereka terkenal dengan adagium “baguru ka alam” alias menjadikan alam semesta ini sebagai sumber pengetahuan. Lantas, apa asosiasinya? “Tabali mentimun dalam karuang, indak jaleh luruih jo bungkuaknyo” 25/03/140. Maksudnya, hati-hati saat membeli mentimun di dalam karung karena kita tidak bisa melihat apakah timun itu lurus atau bengkok. Nah ini lumayan pas asosiasinya. Kata “lurus” mengacu kepada “aspirasi rakyat” dan kata bengkok menyasar “mengkhianati kepercayaan rakyat”. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Syarat ketiga terkait dengan barang yang diperjualbelikan adalah kondisi barang tersebut diketahui oleh penjual dan pembeli. Jual beli barang yang kondisinya tidak diketahui adalah terlarang karena itu termasuk ke dalam bagian jual beli gharar. Jual beli yang tidak memenuhi persyaratan ini biasanya disebut dengan ungkapan “bagaikan membeli kucing dalam karung”. Cara mengetahui kondisi itu beragam bisa jadi dengan cara dilihat, didengarkan, dicium baunya, dikecap rasanya, disentuh, dan semisalnya, tergantung jenis barang yang akan diperjualbelikan. Barang yang hendak diperjualbelikan itu perlu kita ketahui kondisinya dengan cara dilihat pada saat transaksi jual beli diadakan atau beberapa saat sebelum transaksi, dengan syarat, dalam jeda waktu antara melihat dan transaksi, barang tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, jika dua hari yang lewat, kita melihat buah semangka yang sudah benar-benar matang lalu pada hari ini kita mengadakan transaksi jual beli dengan pemilik semangka tersebut untuk membeli semangka yang telah kita lihat dua hari yang lewat, maka transaksi jual beli yang kita lakukan bukanlah transaksi yang sah karena tidak memenuhi kriteria di atas. Pengetahuan tentang kondisi barang juga bisa dapatkan melalui deskripsi yang jelas tentang barang tersebut meski kita tidak melihatnya secara langsung, dengan syarat, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang bisa jelas dengan sekadar deskripsi. Misalnya Kita ingin membeli kursi yang diperlukan untuk ruang perkuliahan. Kita lantas mendatangi pihak yang menjual kursi yang kita maksudkan. Di kantor, kita hanya disodori gambar berbagai model kursi yang tersedia, dengan penjelasan tentang spesifikasi masing-masing model. Akhirnya, kita mengadakan transaksi jual beli model kursi yang kita inginkan. Transaksi semacam ini adalah transaksi jual beli yang sah karena kondisi barang yang dibeli telah diketahui dengan deskripsi yang jelas, meski belum kita lihat secara langsung. Jika kita ingin membeli beras di toko beras sebanyak 25 kg, misalnya, maka kita hanya disodori contoh jenis beras yang tersedia. Ketika kita, misalnya, menjatuhkan pilihan untuk membeli beras jenis IR 46, misalnya, maka penjual akan mengambilkan–dari gudangnya–satu karung beras IR 46 seberat 25 kg. Kita pun menerima karung beras tersebut tanpa memeriksa langsung keadaan beras yang ada di karung yang kita terima itu. Sahkah jual beli dengan contoh atau sampel semacam ini? Jawabannya menurut pendapat yang paling kuat, transaksi jual beli semcam itu hukumnya sah, dengan alasan, kita bisa mengetahui kondisi beras tersebut cukup berdasarkan contoh. Walhasil, membeli barang yang tidak kita ketahui alias “membeli kucing dalam karung” adalah jual beli yang tidak sah. Misalnya Sebagian konter HP yang pandai melakukan servis HP terkadang kulakan satu karung berisi HP dengan berbagai kondisi; ada yang mati, agak rusak, ataupun rusak parah, tanpa mengetahui kondisi satu persatu dari masing-masing HP. Kulakan semacam ini termasuk jual beli “kucing dalam karung” yang terlarang. Demikian pula dengan sebagian pemancingan yang memasang tarif mancing seharian sebesar dua puluh ribu, misalnya, apa pun jenis ikan yang bisa ditangkap dan berapa pun beratnya. Transaksi semacam ini adalah transaksi yang terlarang karena kondisi ikan yang dibeli itu tidak diketahui saat transaksi dilangsungkan. Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kalimat tersebut merupakan kiasan untuk mengingatkan kita agar berhati-hati dalam membeli sesuatu. Karena kalau dalam Islam, hukum jual beli kucing itu ada yang membolehkan dan ada yang melarang. Terlepas dari itu semua, jangan sampai ada yang menjualbelikan kucing dalam karung, apalagi diluar karung. Meskipun sangat disayangkan, praktik tersebut terjadi di pasar Tomohon, Sulawesi Utara. Mirisnya, jual beli kucing tersebut bukannya untuk di adopsi/dipelihara, melainkan untuk di konsumsi! Namun yang menarik dari ungkapan tersebut adalah, apa alasan menggunakan hewan kucing yang ada didalam karung dengan aktivitas jual beli? Apakah ada sejarahnya kegiatan menjual kucing dalam karung itu pernah terjadi? Saya kurang tahu dan tidak ingin terlalu mencari tahu. Karena seperti yang kita ketahui bahwasanya suatu ungkapan pribahasa biasanya terbentuk dari hasil realita, peristiwa, pemikiran, pengamatan, atau pribahasa berikut"Bagai anak ayam kehilangan induk" yang bermakna "orang yang kebingungan dan gelisah." Tentu kita tahu bahwasanya anak ayam yang kehilangan induk akan kesana kemari bingung tak tau arah. Sehingga peribahasa ini terbentuk dari hasil tidak jadi masalah, karena tidak semua istilah ataupun pribahasa itu harus dijelaskan secara detail alasan penyusunannya. Dan biasanya kita juga tahu maksud dari beberapa pribahasa atau istilah tertentu. Seperti panjang tangan yang berarti suka mencuri, lepas tangan yang berarti tidak peduli/tidak tanggung jawab, atau gaji buta yang berarti menerima gaji namun tidak pada maksud kalimat tersebut yang sebenarnya, pelajaran yang bisa diambil adalah Jangan membeli sesuatu yang kita tidak tahu pasti apa barangnya. Dalam hal belanja online, jangan lupa untuk melihat review dari konsumen yang sudah membelinya. Jangan hanya tergiur dengan harga ataupun kemasannya yang menarik. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Membeli Kucing Dalam KarungDari Abdullah bin Umar,Rasulullah SAW Bersabda أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثِّمَارِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلاَحُهَا نَهَى البَائِعَ والمشْتَرِي Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari jual beli buah-buah sampai tampak matangnya.. Hal ini dilarang bagi penjual dan pembeli.” HR. Bukhari No. 1486 .RenunganSalah satu rukun jual beli yaitu ada nya barang yang prinsipnya jual beli itu Halal,sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'anAllah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman وَاَ حَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ۗAllah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba..Qur'an Surat Al-Baqarah 275.Namun dalam kenyataannya ada diantara para pedagang yang tidak jujur,seperti menjual barang yang cacat, barang nya dimaksud jual beli gharar adalah, semua jual beli yang mengandung ketidakjelasan ,pertaruhan. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya

membeli kucing dalam karung