1 MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: AMIN EKO WULANDARI SMKN 1 2. A. ARTIKULASI BUNYI (FONEM) 1. VOKAL Huruf hidup (vokal) dalam Bahasa Indonesia yaitu a/e/E/i/o/dan u/. Keenam 3. 2. DIFTONG Diftong adalah gabungan dua vokal yang 2Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat dalam pidato 3 Membaca cepat from AA 1 Dengandemikian membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. MELAFALKANKATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT_www.helmykediri.com. Hermin Kurniawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package. 1208 1 comment. MELAFALKAN KATA. DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT. A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia. Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang. dihasilkannya disebut fonologi. Vay Nhanh Fast Money. Apakah Anda sedang mencari makna dari melafalkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Berikut adalah penjelasannya Arti dari melafalkan adalah kata kerja mengucapkan kata, doa, dan sebagainya ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat Kategori KataKata lain yang mirip dengan melafalkan adalah Sebelumnya Acak Selanjutnya - Artikulasi sangat penting ketika kita berbicara atau menyanyi. Karena artikulasi memengaruhi kejelasan kata yang diucapkan. Umumnya, artikulasi akan dikatakan baik jika susunan kata dan kalimat yang dilafalkan terdengar jelas dan jernih, meski diucapkan sangat itu artikulasi? Pengertian artikulasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, artikulasi merupakan lafal atau pengucapan kata. Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa. Sederhananya, artikulasi adalah cara kita berbicara atau melafalkan kata dan dari buku The Power of Public Speaking 2010 karya Charles Bonar Sirait, artikulasi merupakan kemampuan mengombinasikan lafal atau pengucapan kata. Dengan memperhatikan artikulasi, pengucapan dan pelafalan kata akan lebih mudah dimengerti orang lain. Baca juga Teknik Mengolah Tubuh, Pikiran, dan Suara dalam Teater Cara melatih artikulasi Dilansir dari buku Cara Cepat Membaca Bahasa Tubuh 2 2015 oleh Joe Navarro, artikulasi bisa dilatih dengan memusatkan perhatian pada penyampaian kata-kata. Untuk melatih artikulasi, seseorang perlu menyampaikan kata-kata dan mendengarkannya sendiri. Kemudian dievaluasi dan ditentukan apakah pemilihan serta pengucapan katanya sudah tepat atau belum. Menurut Okky Wulandari, dkk dalam jurnal Kemampuan Bermain Drama Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 19 Kota Jambi 2015, berikut beberapa cara melatih artikulasi Ketika berbicara di depan umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah artikulasi. Lalu, bagaimana cara melatih artikulasi? Tenang saja karena artikulasi ini bisa dilatih. Dengan begitu, seseorang bisa berbicara dengan baik di depan banyak seorang speaker memang tidak bisa dianggap remeh. Ada banyak teknik vokal yang harus diperhatikan agar audiens juga tidak bosan dan bisa mengerti dengan penjelasan yang berdasarkan KBBI adalah pengucapan kata atau lafal. Artikulasi merupakan perubahan rongga serta ruang dalam saluran suara yang berguna untuk menghasilkan bunyi bahasa. Untuk lebih mudah, artikulasi bisa dijelaskan sebagai cara melafalkan atau berbicara kata dan kalimat. Dengan memperhatikan artikulasi ini, maka pelafalan dan pengucapan kata juga jadi lebih dimengerti orang lain. Pengucapan kata yang jelas juga akan membuat audiens jadi lebih mengerti dengan kata-kata yang disampaikan. Artikulasi yang baik membuat pesan yang akan disampaikan untuk audiens menjadi tersampaikan secara Vokal dalam Public SpeakingDalam public speaking, teknik vokal juga sangat penting untuk diperhatikan. Artikulasi menjadi salah satu bagian dari teknik vokal. Berikut adalah beberapa teknik vokal lainnyaPernapasan Public speaking akan membutuhkan pernapasan yang lebih dalam dibandingkan untuk obrolan Kejelasan menjadi salah satu unsur penting dalam teknik vokal. Artikulasi merupakan cara pengucapan kata dengan baik dan Intonasi akan membentuk makna dari kata atau kalimat. Hal ini perlu diperhatikan supaya pendengar tidak cepat bosan dengan Aksentuasi merupakan penekanan untuk kata-kata tertentu yang dianggap memiliki makna Pemenggalan kata maupun kalimat sehingga dapat dimengerti secara mudah sesuai dengan kaidah dan Kekuatan suara yang dihasilkan harus sesuai dengan penggunaan kata. Public speaker harus bisa memperhatikan variasi power yang Naik turunnya nada suara ketika mengucapkan kata maupun Standar kecepatan suara perlu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi. Terkadang perlu berbicara lambat, sedang, atau Pastikan suara yang dikeluarkan bisa terdengar dengan baik sampai ke audiens yang duduk di paling belakang. Perhatikan juga ada atau tidaknya sound system jika berbicara di ruangan yang yang Mempengaruhi ArtikulasiBagaimana cara melatih artikulasi bisa dimengerti dengan paham faktor yang mempengaruhi dulu sebelumnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi artikulasi. Dengan mengetahui faktor ini, seseorang jadi bisa berlatih lebih baik. Berikut beberapa faktornyaSikapSikap serta posisi badan yang benar bisa mempengaruhi produksi suara maupun artikulasi. Posisi badan yang baik dan benar yaitu kepala tegak, tulang punggung lurus, pandangan urus, dada sedikit membusung, serta kaki tegak. Tidak hanya itu, rileks juga menjadi kunci utama dalam sikap MulutPastikan bahwa posisi mulut sesuai dan tidak ada pada kondisi yang dipaksakan. Hal ini juga penting karena udara harus dapat keluar masuk ke dalam rongga mulut agar menghasilkan suara yang VokalLatihan vokal dapat membantu seseorang dalam mengucapkan artikulasi secara baik. Latihan ini bisa dilakukan agar huruf-huruf yang diucapkan bisa terdengar secara baik di telinga para Melatih ArtikulasiTerdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna melatih artikulasi seseorang. Berikut ini penjelasan bagaimana cara melatih artikulasi, yaituLatihan Rutin Mengucapkan Huruf Vokal maupun KonsonanWalaupun cara ini terbilang sederhana, tetapi akan membantu untuk memperbaiki artikulasi saat berbicara. Baik huruf vokal maupun konsonan, keduanya ini perlu diucapkan dengan menggunakan artikulasi yang jelas. Seseorang harus bisa membedakan huruf-huruf yang memiliki pengucapan hampir sama. Contohnya, pengucapan dari huruf konsonan f, p, dan v. Misalnya kata “festival” harus dilafalkan dengan benar yaitu “festival” bukan “pestipal”.Tidak hanya huruf konsonan, huruf vokal juga perlu diperhatikan dalam pengucapan. Contohnya untuk kata “Indonesia”, masih banyak orang yang salah dan mengucapkan “Endonesia”.Berbicara Menggunakan Suara yang KerasTahukah bahwa berbicara menggunakan suara keras bisa memperbaiki artikulasi? Hal ini bisa dimulai dengan membaca sebuah teks lebih dulu. Cobalah membaca teks menggunakan suara yang keras dengan tempo normal. Perhatikan lagi penggalan kata maupun intonasi bacaan sesuai tanda latihan ini sudah dilakukan dan berhasil melakukannya dengan baik pada tempo normal maupun cepat tanpa kesalahan, silakan lanjut pengulangan latihan menggunakan bacaan yang berbeda. Hal ini akan sangat membantu dalam proses perbaikan artikulasi bahkan bisa memperkuat power ketika Mengucapkan Kata-Kata yang SulitRangkaian kata-kata sulit ini bisa dijelaskan sebagai kata-kata yang mempunyai kemiripan dalam pengucapan. Saat diucapkan, rangkaian kata-kata tersebut akan membeli lidah jika diucapkan secara cepat atau dengan tempo yang cepat. Kata-kata sulit ini juga bisa membantu seseorang untuk memperbaiki artikulasi saat berbicara. Sebaiknya, rangkaian kata ini diucapkan menggunakan tempo yang normal atau cepat. Ucapkan dengan suara yang keras. Beberapa kata sulit yang bisa dicoba adalahKepala diurut kelapa diparutSatu biru dua biru tiga biru empat biruUlar melingkar di atas pagarJika diucapkan dengan tempo lambat, pastinya orang-orang tidak akan merasa kesulitan untuk mengucapkan. Namun, jika kecepatan pengucapan ditambah, maka akan terasa jika susah. Cobalah cari rangkaian kata-kata sulit sebanyak mungkin. Selanjutnya, latih pengucapan sampai bisa mengucapkan kalimat dengan benar dan baik tanpa terbelit orang tidak akan bingung lagi dengan bagaimana cara melatih artikulasi. Artikulasi bisa dilatih dengan beberapa cara. Hal ini tentu perlu dilakukan secara rutin dan serius. Dengan begitu, pengucapan kata maupun kalimat bisa menjadi lebih jelas. melafalkan [melafalkan] Kata Verbia kata kerjaDari kata dasar yang dimaksud dengan melafalkan?Arti mengucapkan kata, doa, dan sebagainyacontoh 'ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat' Apa contoh kalimat menggunakan kata ? Contoh kata adalah ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan melafalkan termasuk kata apa? Kata melafalkan adalah Kata Verbia kata kerja. Kata-kata dari kata dasar lafal lafal Tip doubleclick kata di atas untuk mencari cepat [melafalkan] Arti melafalkan di KBBI adalah mengucapkan kata, doa, dan sebagainya. Contoh ia belajar melafalkan kata-kata.... Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Pusat Bahasa MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,/o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>]  [jawaban] - [adap>]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan yang Disempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Dalam bahasa Indonesia, penulisan secara baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut. Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah, meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu. B. Pelafalan Kata Serapan Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang di Indonesiakan. Proses penyerapannya terjadi karena proses adaptasi dan asimilasi. Proses asimilasi ialah bila sebuah kata asing diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan perubahan sesuai pengucapan dan bentuk penulisan Indonesianya. Contoh - contingent → kontingen dilafalkan kontingen - directur → direktur dilafalkan direktur - effective → efektif dilafalkan efektif - trotoir → trotoar dilafalkan trotoar - survey → survai dilafalkan surfey - carier → karier dilafalkan karir - percentage → persentase dilafalkan persentase bukan prosentase - complex → kompleks dilafalkan kompleks Pelafalan yang benar ialah pelafalan yang mengikuti kata serapan bahasa Indonesia bukan bentuk asingnya Dalam percakapan atau dialog, pengucapan harus jelas dan tepat agar pendengar dapat merespons dengan baik perkataan yang diucapkan. Artinya, ucapan selain harus dengan intonasi yang tepat juga harus dengan lafal atau artikulasi yang jelas. Pengucapan dengan artikulasi yang tepat atau jelas terutama pada kata-kata yang bunyinya hampir sama jika diucapkan. Bila tidak diucapkan dengan tepat dan jelas, dapat terjadi salah pengertian atau salah paham.

melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat